Hela nafasku begitu panjang saat mendengarmu
akan mengikat janji dengan seseorang yang itu bukan aku.
Kini kau sudah menemukan pelabuhan,
meninggalkan kapal yang selalu mengejarmu.
Bukankah mengarungi lautan bersama lebih indah.
Benar saja sepucuk kertas yang terpampang foto kalian datang menyapaku.
Memberi kabar untuk datang, menyaksikan kalian di singgasana dalam waktu satu malam.
Walau satu malam hati kecilku berkata harusnya aku yang disana.
Aku terdiam melihatmu yang senyum bahagia menyapa para undangan.
Aku terdiam.. sama sepertimu saat pertama kali aku mencurahkan isi hatiku
Aku terdiam… tak terima dengan bahagiamu..

Tanpa sepengetahuanmu aku begitu keras dalam perjuangan,
untuk mendapatkanmu aku begitu Mati matian,
awalnya aku percaya bahwa semua yang aku lakukan untuk bisa
bersanding denganmu akan terbayar indah,
kini percaya itu luruh bahkan tak meninggalkan separuh.
Tuhan yang katanya maha melihat apakah ia melihat perjuanganku
Apa semua yang kulakukan ini belum cukup untuk menyakinkanNya
Setiap hari aku berdoa berharap semua imajanasiku jadi nyata
Sekarang begitu nyata kehancuranku.. kau tak adil Tuhan
Aku adalah seorang pria, agar menjadi sejati aku ucapkan selamat.
Berbahagialah, bersenang senanglah dengan pilihan hidupmu hingga tua
Jaga dia jangan biarkan dia menderita.
Sejak saat ini kau akan kulupakan.